RM.id Rakyat Merdeka – Industri pulp dan kertas (IPK) menjadi salah satu industri yang berperan penting untuk perekonomian Indonesia.
“Industri pulp dan kertas Indonesia merupakan salah satu industri yang mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia yang memberikan konstribusi terhadap PDB sebesar 0,67 persen dan devisa negara sebesar 7,5 miliar dolar AS (Rp 111,4 triliun) pada tahun 2021,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Liana Bratasida di acara Surabaya Printing Expo (SPE) 2022 ke-15 yang dilaksanakan pada 23-26 Juni 2022 di Grand City Center Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Liana, devisa tersebut diperoleh dari kegiatan ekspor pulp sebesar 3,28 miliar dolar AS ke beberapa negara tujuan utama yaitu China, Korea, India, Bangladesh dan Vietnam serta ekspor kertas sebesar 4,22 miliar dolar AS ke negara China, Jepang, Vietnam, Malaysia, serta Philipina.
Berdasarkan kinerja ekspor tersebut industri kertas berhasil menduduki peringkat pertama dan industri pulp peringkat keempat untuk ekspor produk kehutanan terbesar pada tahun 2022. “Selain itu, industri pulp dan kertas Indonesia menempati peringkat ke satu di ASEAN, peringkat 3 di Asia untuk Pulp, peringkat 4 di Asia untuk kertas, peringkat 8 di dunia untuk pulp dan peringkat 6 di dunia untuk kertas,” katanya.
Liana menjelaskan, industri pulp dan kertas Indonesia memiliki peluang untuk dapat dikembangkan lebih lanjut karena didukung dengan terbukanya peluang pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri serta adanya keunggulan komparatif. Seperti alokasi hutan tanaman industri sebagai sumber bahan baku kayu, iklim tropis yang memungkinkan tanaman dapat tumbuh lebih cepat, tersedianya SDM yang cukup kompeten serta jaminan pasokan bahan baku legal yang bersumber dari hutan yang dikelola secara lestari.
APKI mendukung terselenggaranya acara Surabaya Printing Expo (SPE) 2022 ke-15. Acara yang diprakarsai oleh Krista Exhibition bekerjasama dengan APKI, nantinya akan menampilkan lebih dari 86 exhibitors dari 16 negara di dunia dan diperkirakan akan dikunjungi oleh 15.000 pengunjung dari dalam negei maupun luar negeri.
Liana diharapkan agar acara ini dapat meningkatkan kinerja perdagangan serta bisa memfasilitasi para pelaku usaha percetakan dan pelaku usaha produk kertas untuk saling bertemu dan berdiskusi dalam menjajaki kerja sama.
Kegiatan SPE ini penting untuk diikuti oleh pelaku usaha di industri kertas karena terkait dengan percetakan seperti kertas printing and writing, kertas kamera, dan lainnya, khususnya untuk pengembangan dan kemajuan dari industri pulp dan kertas Indonesia.
“Kami menyampaikan terimakasih bahwa Surabaya Printing Expo ini bisa membangun sinergitas antara Perusahaan grafika, Asosiasi Komunitas Printing dan Asosiasi dari Pulp dan Kertas akan menjadi satu kesatuan,” ungkap Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Selain itu, kata dia, Surabaya Printing Expo bisa menjadi pembuka akses ekonomi, bukan hanya Jawa Timur, tapi juga Indonesia. Kondisi ini menjadi harapan baru, khususnya bagi UMKM printing di Jawa Timur. Apalagi, UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Jawa Timur.